Bos kopi dan Petani kopi di Way Tebu

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan usaha seseorang untuk mencari nafkah. Atau menjelek-jelekan seseorang dalam berusaha. tulisan ini hanya sebuah pandangan saya yang hanya seorang anak petani kopi, jadi mohon maaf bila ada yang merasa tersinggung !!!

..........

Persiapan Pernikahan (Foto di situs megalitikum Batu Brak)

Setiap orang selalu punya momen yang ngebuat dirinya berubah dalam tatacara memandang hidup. Perubahan yang drastis biasanya datang dimoment yang bener-bener spesial atau bisa jadi datang dimomen yang di nilai sangat buruk. Momen pernikahan merupakan salah satu momen yang dinilai dapet merubah cara padang seseorang. termasuk gua yang udah nikah. Entah kenapa pengen rasanya nyeritain tentang pernikahan gua, ya walaupun pernikahn ini udah lewat satu tahun tapi rasanya baru kemaren. Hmmmm bakal panjang banget mungkin kalo mau dicertain. Tapi yang namanya nulis, nulis aja. Karena moodkan ngga selalu baik, dari persiapannya dulu aja kali ya.

Karakter Pelanggan

Bagi saya setiap hari adalah mencari nafkah. Melalui toko inilah saya mencari pemasukan agar asap dapur tetap bisa mengepul. Pagi setiap berangkat saya selalu berdoa suapaya hari ini ada pemasukan, toko saya buka sekitar pukul 7.30. Selalu rolling sebelah kanan yang saya buka terlebih dahulu berharap semoga selalu ada kebaikan saat saya membuka toko. Setelah buka saya berharap ada pelanggan saya yang blanja. Sambil menunggu pelanggan saya datang, saya dan anak buah toko saya ( si Agum), selalu menyempatkan diri untuk menyapu ruangan toko. Karena toko saya ini sudah berjalan cukup lama jadi orang yang bebelanja tempat saya cukup banyak. Yang perlu kami perhatikan hanya melayani dan memastikan bahwa stok yang ditanyakan selalu ready.